Emosi
Emosi merupakan bagian terpenting yang ada pada diri
kita, yang karenanya kita dapat hidup dengan baik dalam sebuah ikatan dalam
lingkungan sosial, mendominasi suatu tempat dan dapat mengatasi permasalahan
kecil yang dapat berakibat pada perpecahan. Oleh karena itu, emosi dapat
menyelamatkan hidup kita tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan yang nyata.
Menurut Paul Ekman, dalam bukunya “membaca emosi orang”,
mengatakan bahwa memahami kondisi emosi diri sendiri apalagi orang lain,
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Karena sering kali manusia lupa atau
bahkan tidak tahu bagaimana cara mengendalikan emosinya, padahal hal ini sangat
berpengaruh terhadap diri sendiri untuk peka atau lebih sensitive terhadap
perasaan orang lain.
Lalu, apakah emosi itu? Emosi
merupakan perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang atau sesuatu. Menurut Chaplin (2002, dalam Safaria, 2009) emosi sebagai suatu
keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari,
yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku. Sedangkan menurut pandangan
Cannon-Bard, emosi itu terjadi karena persepsi individu mengenai suatu hal yang
menakutkan sehingga munculah perasaan takut bersamaan dengan reaksi fisiologis
yang terjadi secara pararel.
Proses terjadinya emosi sangatlah
menarik, karena melibatkan factor psikologi dan factor fisiologi. Emosi kita
muncul di akibatkan adanya sebuah stimulus (rangsangan) baik bersifat
netral,positif maupun negative. Stimulus tersebut di tangkap oleh reseptor
menuju otak dalam bentuk sinyal. Sinyal ini akan kita olah sesuai dengan
pengalaman dan kebiasaan kita dalam mempersepsikan suatu kejadian. Dari
persepsi inilah muncul reaksi fisiologis. Contohnya jika seseorang melihat
binatang buas maka ia menjadi takut
(suatu perasaan atau pikiran yang khas) sehingga muncul tanda-tanda seperti
keringat dingin, wajah yang pucat dan jantung berdebar sebagai wujud ekspresi
kejasmanian yang berkaitan dengan perubahan perilaku.
Terdapat
aspek emosi yang fundamental yang harus diperhatikan, diantaranya:
§ Fungsi
emosi
Dalam
”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin
menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia
memecahkan masalah.
Mengapa, karena emosi terkait dengan perasaan menghargai diri sendiri yang
secara tidak langsung dapat membawa seorang individu mengendalikan emosinya
secara tepat. Sedangkan menurut Paul Ekman dalam buku “Membaca Emosi Orang”,
menyatakan bahwa emosi menentukan kualitas hidup kita. Sebagai seorang individu
yang mempunyai ikatan nyata dengan orang lain, kita di wajibkan mampu menguasai
emosi kita agar kita dapat mengambil jalan terbaik dari setiap pemasalahan yang
kita hadapi.
§ Klasifikasi emosi
Salah
satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut
positif atau negatif. Pandangan
teori kognitif menyebutkan emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil
interpretasi kita terhadap sebuah peristiwa. Interpretasi yang kita buat atas
sebuah peristiwa mengkondisikan dan membentuk perubahan fisiologis kita secara
internal, ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka
perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif begitu pula sebaliknya. Salah
satu emosi negative yang sangat terkenal adalah marah. Selain marah, yang termasuk emosi negatif, antara lain,
waspada, benci, jijik, sedih, dan ngeri. Adapun yang termasuk emosi positif
antara lain gembira, menerima, heran, dan takjub. Dalam interaksi sosial, emosi
memegang peran sangat penting. Bayangkan bagaimana seandainya relasi
antarpribadi berlangsung tanpa disertai emosi: kita berkomunikasi dengan
ekspresi datar, tanpa lonjakan perasaan.
§ Macam Emosi
Menurut Ahli
Ø Descrates. Menurut
Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow
(sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB
Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan),
Rage(kemarahan), Love (cinta).
Ø Daniel Goleman (2002 : 411)
mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan
kedua tokoh diatas , yaitu :
o
Amarah
: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
o
Kesedihan
: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
o
Rasa
takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak
tenang, ngeri
o
Kenikmatan
: bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
o
Terkejut : terkesiap , terkejut.
o
Jengkel : hina , jijik , mual, tidak
suka
o
malu : malu hati, kesal
Referensi :
id.wikipedia.org/wiki/Emosi
ekspresi2jiwa.blogspot.com