Kita
semua tentu tahu bukan tentang seorang Adolf Hitler. Ya…tepat sekali, ia adalah
seorang pemimpin NSDAP (Partai
Pekerja Jerman Sosialis Nasional) secara otokratik dengan
menerapkan Führerprinzip ("prinsip
pemimpin"). Prinsip ini bergantung pada kepatuhan absolut semua bawahannya
kepada pimpinan mereka. Jabatan di sini diisi melalui penunjukkan oleh pangkat
yang lebih tinggi, yang menuntut kepatuhan tanpa pernyataan terhadap keinginan
sang pemimpin.
Gaya
kepemimpinan Hitler adalah memberikan perintah berlawanan terhadap bawahannya
dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan tempat tugas dan tanggung jawab
mereka saling bertindihan agar "orang yang lebih kuat menjalankan
pekerjaannya". Yang menarik dalam gaya kepemimpinannya Hitler adalah
kekuasaannya yang kejam namun punya pengaruh yang luar biasa terhadap
orang-orang yang bukan main banyaknya. Apa yang menyebabkan seseorang seperti
Hitler itu dapat berkuasa ? apa sih maksud dari kekuasaan itu sendiri? Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan
kekuasaaan, kali ini akan saya bahas mulai dari definisinya sampai sumber
kekuasaan menurut French & Raven. Jadi lansung saja….
Menurut House ( dalam Marianti )
”Kekuasaan adalah kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan dampak
atau akibat pada orang lain”. Sedangkan menurut French & Raven ( dalam
Sarwono ) kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam kelompok atau organisasi.
Maksudnya orang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu
kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok
atau organisasi itu.
Adapun
sumber kekuasaan itu ada dua macam menurut French & Raven, yaitu kedudukan
dan kepribadian
- 1. Kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada
kedudukan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu
a) Kekuasaan
formal atau legal
Mendapat
kekuasaan karena ditunjuk atau diperkuat dengan peraturan yang resmi, seperti
komandan tentara, presiden atau perdana menteri dan lainnya.
b) Kendali
atas sumber dan ganjaran
Misalnya
seperti kepala kantor yang menggaji
karyawannya atau majikan yang mengupah pekerjanya, memimpin berdasarkan sumber
kekuasaan jenis ini.
c) Kendali
atas hukuman
Kepemimpinan
jenis ini adalah kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Terkait dengan
kendali atas ganjaran karena ganjaran biasanya terkait dengan hukuman, walau
demikian ada kepemimpinan yang hanya bersumber pada hukuman saja. Misalnya
seperti kasus yang di ulas di awal.
- 2. Kepribadian
Berbeda dari kepemimpinan yang
bersumber pada kekuasaan karena kedudukan, kekuasaan karena kepribadian berawal
dari sifat-sifat pribadi, yaitu sebagai berikut :
a. Keahlian
atau keterampilan
Memimpin
berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh orang tersebut, seperti imam yang memimpin
sholat berjamah karena fasih membaca ayat Alquran.
b. Persahabatan
atau kesetian
Sifat
dapat bergaul, setia kawan atau setia pada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan
sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Misalnya ketua kelompok arisan
ibu-ibu, dipilih karena sifat-sifat pibadi jenis ini.
Selanjutnya, berdasarkan berbagai
sumber kekuasaan tersebut, French & Raven menyusun sebuah kategorisasi
sumber kekuasaan ditinjau dari hubungan anggota (target) dan pemimpin ( agent )
seperti tabel di bawah ini:
Kekuasaan ganjaran
|
Target
taat agar ia mendapat ganjaran yang diyakininya dikuasai atau dikendalikan
oleh agent.
|
Kekuasaan koersif (pemaksaan)
|
Target taat agar ia terhindar dari
hukuman yang diyakininya diatur oleh agent.
|
Kekuasaan resmi (legitimate)
|
Target taat karena ia yakin bahwa
agent mempunyai hak untuk membuat ketentuan atau peraturan dan bahwa target
mempunyai kewajban untuk taat.
|
Kekuasaan keahlian ( expert )
|
Target taat karena ia yakin atau
percaya bahwa agent mempunyai pengetahuan khusus tentang cara yang terbaik
untuk melakukan sesuatu.
|
Kekuasaan rujukan
|
Target taat karena ia memuja agent
atau mengidentifikasikan dirinya dengan agent dan mengharapkan persetujuan
agent.
|
Jadi dapat dikatakan puncak kekuasaan yang didapat oleh Hitler berasal dari dua macam sumber kekuasaan diatas.
Referensi :
Marianti, Merry Maria.(2011).
Kekuasaan dan Taktik mempengaruhi orang lain dalam organisasi.
Jurnal
Administrasi Bisnis. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan.
Sarwono, Sarlito W.
2001. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Balai
Pustaka, Jakarta.
http://media.isnet.org/iptek/100/Hitler.html
kolomkita.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar