Sabtu, 16 Juni 2012

Pencemaran Udara

Di zaman globalisasi saat ini, perkembangan alat-alat yang memudahkan pekerjaan manusia, berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya adalah kendaraan yang dapat membantu manusia untuk mencapai suatu tempat dengan mudah dan cepat. Namun seiring dengan banyaknya jumlah kendaraan yang muncul pada saat ini, menyebabkan dampak lain bagi kehidupan manusia. Tanpa kita sadari, manfaat kendaraan yang kita gunakan ternyata membawa suatu perubahan yang kompleks bagi kehidupan manusia mendatang.
  
Sisa bahan bakar yang dikeluarkan kendaraan bermotor, ternyata berakibat pada munculnya pencemaran udara.  Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. 
Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir berlipat-lipat jumlahnya. Bisa dibayangkan, seberapa parahnya pencemaran udara yang terjadi di Indonesia. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . 
World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Selain membahayakan saluran pernapasan, ternyata asap kendaraan bermotor juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kecerdasan otak. Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health, dkk dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics pada bulan juli tahun 2009.


Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun. Melalui penelitian yang merupakan kerja sama antara School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi dan menimbulkan short-term memory. Apabila hal ini terus diabaikan, maka peluang kita terkena penyakit Demensia, akan semakin besar. 
Demensia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir. Penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari. Bentuk gangguan yang sangat menyolok adalah penurunan perilaku yang secara lengkap disebut perilaku sosial (social skill) . Terlebih penyebab terjadinya demensia adalah perubahan zat-zat kimia di otak (neurotransmitter).
            Solusi untuk masalah di atas dapat kita mulai dari mengubah kebiasaan kita yang terlalu sering menggunakan kendaraan dengan berganti menjadi menggunakan altenatif kendaraan ramah lingkungan. Pemilihan kendaraan yang tepat serta rajin merawat kendaraan kita, dapat ikut membantu menjaga udara di bumi  menjadi lebih awet untuk masa depan mendatang. 

Referensi :


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.


Pengikut

About Me

Foto Saya
diah ayu eka
Indonesia
saya adalah mahasiswi di universitas gunadarma yang bercita-cita pergi ke Jepang. motto hidupku adalah berbeda tidak selamanya bagus tetapi yang terbaik selalu berbeda. Yoroshiku...^o^
Lihat profil lengkapku