Selasa, 29 Oktober 2013

Psikologi Manajemen



Mungkin minna-san sudah pada tahu bahwa ilmu psikologi itu memiliki banyak cabang tersendiri yang bertugas untuk mempelajari manusia. Nah…pada tulisan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan sekilas mengenai salah satu cabang dari ilmu psikologi, yaitu psikologi manajemen. 




Psikologi manajemen   

Pada awalnya psikologi manajemen merupakan dua bidang ilmu yang terpisah, yaitu psikologi dan manajemen. Untuk menjamin kesuksesan suatu organisasi diperlukan pemahaman yang baik terhadap teori manajemen guna mendorong efektivitas dan efisiensi kerja atau profesionalisme manajemen. Hal ini disebabkan manajemen merupakan kombinasi antara ilmu dan seni. Awalnya konsep manajemen digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kemudian timbul pemikiran bahwa akal manusia dapat memenuhi kebutuhan itu secara lebih efektif lagi, setelah itu dibutuhkan modal untuk mendanai alat yang akan membantu dalam meningkatkan efektifitas. Maka, sejak zaman revolusi industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber Daya Alam), SDU (Uang) dan SDM (Manusia), dan ilmu manajemen pun berkisar pada upaya untuk mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja itu.
 Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting, karena ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, yang mampu mengintervensi atau mengolah berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Tujuan dari psikologi manajemen ini, agar seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya. 

Referensi :
  

A.   Pengertian Organisasi
 
Menurut Victor A Thompson (dalam Susiloadi) Organisasi adalah integrasi impersonal dan sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Gibson & Ivencevich (dalam Susiloadi) Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah.
Karakteristik Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
  1. Punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
  2. Punya hubungan sekunder (impersonal)
  3. Punya tujuan yang khusus dan terbatas
  4. Punya kegiatan kerjasama pendukung
  5. Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas
  6. Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
Organisasi berbeda dari pengorganisasian, karena pengorganisasian adalah fungsi dari manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang bersifat statis. Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada empat fungsi organisasi yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
a.    Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi, diantaranya adalah rencana-rencana yang akan disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan dan anggaran yang diperlukan, dimana tekniknya dapat dilakukan melalui rapat.

b.    Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan dan diwujudkan adalah:

a)    Sturuktur organisasi yang mampu menunjukan bagaimana hubungan antara organisasi yang satu dengan yang lain.
b)    Job description yang jelas mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
c)    Bentuk koordinasi antara bagian dalam organisasi, misalnya rapat koordinasi antar bagian.
d)    Penataan dan pendataan arsip juga inventaris organisasi harus diatur dan ditata dengan baik oleh administrasi organisasi, seperti surat masuk dll.

A.   Accounting (pelaporan)
Merupaka unsure wajib yang harus dilakukan untuk menunjukan sikap dan rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun struktur yang ada diatasnya.

B.   Controling (pengawasan)
Tugas organisasi atau pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.

Referensi :
http:/priyantosusiloadi.staff.fisip.uns.ac.id
 

3. Komunikasi


Komunikasi berasal dari Bahasa Latin Communis yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses dalam upaya membangun saling pengertian. Pengertian lainnya, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari Komunikator ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan balik . Unsur – unsur yang ada dalam komunikasi adalah :
o  Komunikator/sender/pengirim
o   Pesan
o   Channel/saluran/media
o   Komunikan/Penerima/Reciever
o   Respon
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya. Sebuah interaksi sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik maka sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Maksud Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja dalam organisasi. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi.

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :

  1. Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

  1. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.

  1. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

  1. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

  1. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
  1. Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

  1. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

Referensi :
sema.ftkuinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2012/12/BAB-I.docx

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.


Pengikut

About Me

Foto Saya
diah ayu eka
Indonesia
saya adalah mahasiswi di universitas gunadarma yang bercita-cita pergi ke Jepang. motto hidupku adalah berbeda tidak selamanya bagus tetapi yang terbaik selalu berbeda. Yoroshiku...^o^
Lihat profil lengkapku