Senin, 24 Juni 2013

Kesehatan Mental



Rangkuman Tulisan Kesehatan Mental





Pertemuan 1
  

Sehat dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana individu atau manusia dapat berfungsi dengan baik dalam konteks intelektual, sosial, emosional, fisik dan juga spiritualnya. Dalam Sejarah perkembangan kesehatan mental, terdiri dari jaman animisme, naturalisme sampai era modern, kesehatan mental telah menjadi suatu hal yang penting untuk dibahas secara serius. Setelah melalui proses yang lama, akhirnya kesehatan mental telah menjadi bagian dari pengertian sehat. Hingga akhirnya kesehatan mental menjadi berkembang dan memiliki keragaman dalam hal konsep. Salah satunya, Saparinah Sadli (dalam Suroso,2001:132) mengemukakan tiga orientasi kesehatan mental, yaitu :

·         Orientasi Klasik
seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu.

·         Orientasi Penyesuaian Diri
seseorang dianggap sehat mental bila ia mampu menggembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya.

·         Orientasi Pengembangan Potensi
seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.
 
Setelah kesehatan mental memiliki banyak konsep, yang kemudian mulailah bermunculannya aliran yang mencoba mendefinisikan pengertian dari kesehatan mental, dalam hal pribadi yang sehat. Mereka adalah:

·         Aliran Psikoanalisa
Pencetus aliran ini adalah Sigmunt Freud, yang berpendapat bahwa kepribadian adalah struktur yang terdiri dari Id, Ego dan Super ego. Yang dimana ketiganya saling berinteraksi, apabila Ego dapat menengahi antara Id dan Super ego, maka hal inilah yang disebut dengan sehat

·         Aliran Behavioristik
Aliran yang dikembangkan oleh John B. Watson ini, mengatakan bahwa pribadi yang sehat adalah apabila individu mampu memberikan respon terhadap faktor luar seperti orang lain dan lingkungannya, sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri dan menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dengan menggunakan metode yang objektif.

·         Aliran Humanistik
Tokoh utama dari aliran ini adalah Abraham Maslow. Menurutnya individu yang benar-benar sehat dan tidak menunjukan tanda-tanda maladatif, apabila mampu menghasilkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri hanya dapat terpenuhi apabila semua kebutuhan dalam hierarki di bawahnya terpenuhi.

Kesehatan mental juga tidak bisa lepas dari yang namanya penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat. Dengan demikian penyesuaian diri yang efektif dapat diukur dari seberapa baik individu dalam menghadapi dan mengatasi kondisi yang senantiasa berubah. Beberapa faktor yang berperan dalam membentuk penyesuaian diri antara lain :

·         Lingkungan Keluarga
Faktor yang sangat penting karena sebagai wadah seseorang untuk tumbuh dan berkembang.

·         Lingkungan Teman Sebaya
Jika seseorang dengan mudah untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, maka itu merupakan salah satu alasan bahwa kesehatan mental seseorang itu baik atau sehat.


Menurut Carl Roger (1961), terdapat tiga aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal diantaranya :
·        Keikhlasan, yaitu kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri atau menyadari kenyataan
·        Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa terkecuali.
·        Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
 




Pertemuan II



Setelah diawal saya telah menyebutkan mengenai aliran yang membahas pengertian kesehatan mental, maka sekarang saya akan menjelaskan para ahli dan teori mereka dari tiga aliran di atas, yaitu :

·         Gordon W. Allport (kepribadian yang matang)

Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengkontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konfilk masa kanak-kanak.
            Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat yaitu:
·         Perluasan Perasaan Diri
·         Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
·         Keamanan Emosional
·         Persepsi Realistis
·         Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
·         Pemahaman Diri
·         Filsafat Hidup yang Mempersatukan


·         Perkembangan Kepribadian Carl Rogers

Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, pengalaman-pengalaman subjektifnya sendiri. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu “ individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri”. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Rogers mengemukakan lima sifat khas dari seseorang yang berfungsi penuh:
·         Keterbukaan pada pengalaman
·         Kehidupan eksistensial
·         Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
·         Perasaan bebas
·         Kreativitas


·         Hirearki Kebutuhan Maslow

·         Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik).
·         Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas.
·         Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)
Sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
·         Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri
·         Kebutuhan Dasar 5 : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya.


·         Erich Fromm ( ciri kepribadian sehat )

Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan, karena dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefenisikan menurut bagaimna baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan, yaitu :
·         Need For Relatedness
·         Need for Identity
·         Need for Trancendence
·         Need for Rootedness
 
Dari penjelasan di atas mengenai kesehatan mental, tidak komplit rasanya jika saya tidak menjelaskan juga mengenai akibat yang dapat ditimbulkan oleh orang yang tidak sehat secara mental, yuk…disimak ya….

1.    Stres
Salah satu sumbangan pertama dalam penelitian tentang stress adalah deskripsi Cannon tentang respon Fight or Flight pada tahun 1932, yang mengatakan bahwa ketika organisme merasakan akan adanya suatu ancaman, maka secara cepat tubuh akan terangsang dan termotivasi melalui sistem saraf simpatetik dan endokrin yang akan merespon secara fisiologis organisme untuk menyerang atau melarikan diri. Menurut Hans Seyle, ketika organisme berhadapan dengan stressor, dia akan mendorong dirinya sendiri untuk melakukan tindakan. Hans seyle telah melakukan riset (1946,1976) terhadap dua respon fisiologis tubuh terhadap stress, yaitu :

·           Local Adaptation Stress ( LAS )
Sebenarnya respon LAS ini banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari – hari seperti yang diuraikan dibawah ini :
·         Respon inflamasi
·         Respon refleks nyeri

·         General Adaptation Syndrom (GAS)
GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
·         Fase Alarm ( Waspada)
·         Fase Resistance (Melawan)
·         Fase Exhaustion (Kelelahan)

2.    Tipe-tipe stress
·          Frustasi
Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu tujuan.

·         Konflik
Ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan,kebutuhan atau tujuan.

·         Tekanan
Tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berasal dalam diri individu.Tekanan juga dapat berasal dari luar diri individu.

·         Kecemasan
merupakan suatu kondisi individu merasakan kekhawatiran, kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

3.    Pendengkatan Problem Solving Terhadap Stres

Masalah stress dapat diatasi dengan berbagai cara tergantung jenis stress yang dialami oleh kita. Misalnya dukungan sosial dapat membantu secara positif terhadap kesehatan. Cobb menekankan orientasi subyektif yang memperlihatkan bahwa dukungan sosial menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Selain lingkungan cara yang paling tepat dalam mengatasi stress adalah menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya.
.
4.    Koping Stres
Menurut Colman (2001) coping adalah proses dimana seseorang mencoba untuk mengatur perbedaan yang diterima antara demands dan resources yang dinilai dalam suatu keadaan yang stressful. Lazarus & Folkman (1986) mendefenisikan coping sebagai segala usaha untuk  mengurangi stres, yang merupakan proses pengaturan atau tuntutan (eksternal maupun internal) yang dinilai sebagai beban yang melampaui kemampuan seseorang. Sarafino (2006) menambahkan bahwa coping adalah proses dimana individu melakukan usaha untuk mengatur (management) situasi yang dipersepsikan adanya kesenjangan antara usaha (demands) dan kemampuan (resources) yang dinilai sebagai penyebab munculnya situasi stres.
 

Pertemuan III


Masih tentang kesehatan mental, penjelasan mengenai penyesuaian diri dan pertumbuhan yang sudah saya uraikan, akan saya perdalam lagi dan menjelaskannya melalui sudut lain.
Menurut Mustafa Fahmi, penyasuaian adalah proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkunga (Fahmi,1977.24). Sedangkan menurut Schneiders definisi penyesuaian diri dapat ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu:
Y      Penyesuaian diri dalam bentuk adaptasi
pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis.
Y      Penyasuaian diri dalam bentuk konformitas
Pengertian ini menyiratkan bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk selalu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional.
Y      Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan
Kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustasi tidak terjadi.

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Sehingga mempengaruhi seseorang dalam proses menyesuaiakan diri.
·         Penekanan Pertumbuhan Diri
Adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dan pada waktu yang normal.

·         Variasi dalam pertumbuha
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, terkadang ada rintangan yang menyebabkan tidak berhasilnya melakukan penyesuaian diri. Rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau di luar dirinya.

·         Kondisi  Untuk Bertumbuh
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf,kelenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi penesuaian diri.
 

Penyesuaian diri dilakukan agar kita dapat hidup berdampingan dengan orang sebagai makhluk sosial. Untuk itu kita melakukan penyesuaian diri agar kita dapat  membangun hubungan interpersonal, yang akan saya jelaskan. Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonanya. Intinya  ketika kita berkomunikasi, kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Beberapa model hubungan interpersonal :

Y      Model pertukaran sosial
Y      Model peranan
Y      Model interaksional

a.    Cara memulai hubungan
Y      Pembentukan kesan
merupakan penilaian untuk membentuk kesan pertama dalam berhubungan dengan orang lain.

Y      Ketertarikan interpersonal
Ada beberapa prinsip yang berusaha menjelaskan alasan mengapa akhirnya kita memutuskan untuk berteman atau tidak berteman dengan orang lain, yaitu:
·         Pengutan
·         Pertukaran sosial
·         Asosiasi

b.    Intimasi dan hubungan pribadi
Erikson mendeskripsikan intimasi sebagai kemampuan untuk dekat dengan orang lain, seperti kekasih, teman atau anggota masyarakat. Intimasi mengacu pada perasaan hangat, dekat dan terikat, baik secara fisik maupun emosional yang dideskripsikan secara verbal maupun non verbal.

c.    Deskripsi cinta dan perkawinan
Sternberg (1988) memiliki teori tentang cinta yang dikenal sebagai teori segitiga cinta (The Triangular Theory of Love). Dalam teori segitiga cintanya tersebut, Sternberg mencirikan cinta terdiri dari tiga komponen, yaitu keakraban atau keintiman(intimacy), gairah (passion), keputusan atau komitmen (decision/commitment). Duvall dan Miller (1986) mendefinisikan perkawinan sebagai hubungan antara pria dan wanita yang diakui dalam masyarakat yang melibatkan hubungan seksual, adanya penguasaan dan hak mengasuh anak, dan saling mengetahui tugas masing-masing sebagai suami dan istri.

d.    Bagaimana memilih pasangan
Julianto Simanjuntak dalam bukunya, menekankan bahwa dalam memilih pasangan harus ada kesepadanan alias kecocokan. Karena ketika pada awal-awal berpacaran, kita sering lupa mengenali kepribadian dan latar belakang pasangan. Jadi, cinta itu bukan hanya sekedar mencintai atau dicintai. Tapi juga dituntut memahami latar belakang dan kepribadian pasangan anda dengan sepenuhi hati.

e.    Seluk-beluk hubungan dalam Perkawinan
Dawn J. Lipthrott, LCSW, seorang psikoterapis dan juga marriage and relationship educator and coach, mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan, yaitu :
·         Tahap pertama : Romantic Love
·         Tahap kedua : Dissapointment or Distress
·         Tahap ketiga : Knowledge and Awareness
·         Tahap keempat: Transformation
·         Tahap kelimaReal Love

f.     Penyesuaian dan pertumbuhan dalam perkawinan
Banyak faktor sosial dan demografis yang ditemukan memiliki hubungan dengan penyesuaian perkawinan (Dyer, 1983). Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi penyesuaian perkawinan :
·         Usia
·         Agama
·         Ras
·         Pendidikan
·         Keluarga Pasangan

g.    Perceraian dan pernikahan kembali

Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.Sebagai manusia, kita memang mempunyai daya tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-hal yang baru. Jadi, semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu periode tertentu akan kehilangan daya tariknya.

h.    Single life
Banyak pria menempatkan pernikahan pada prioritas kesekian, sedangkan karir lebih mendapat prioritas utama. Dengan hidup melayang, mereka bisa lebih konsentrasi dan fokus pada pekerjaan, sehingga promosi dan kenaikan jabatan lebih mudah diperoleh. Biasanya, pelajang lebih bersedia untuk bekerja lembur dan tugas ke luar kota dalam jangka waktu yang lama, dibandingkan karyawan yang telah menikah.
Melajang adalah sebuah sebuah pilihan dan bukan terpaksa, selama pelajang menikmati hidupnya. Pelajang akan mengakhiri masa lajangnya dengan senang hati jika telah menemukan seorang yang telah cocok di hati.





Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.


Pengikut

About Me

Foto Saya
diah ayu eka
Indonesia
saya adalah mahasiswi di universitas gunadarma yang bercita-cita pergi ke Jepang. motto hidupku adalah berbeda tidak selamanya bagus tetapi yang terbaik selalu berbeda. Yoroshiku...^o^
Lihat profil lengkapku