Senin, 29 April 2013

Kesehatan Mental

Tulisan II



Di jaman modern saat ini, kesibukan mungkin menjadi pilihan yang terpaksa menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Bahkan kesibukan telah menjadi ciri yang melekat pada manusia abad ini. Kesibukan yang kita jalani, tidak ayal membuat kita sering tersentuh dengan yang namanya stress. 


Kata stress sudah sangat terkenal di antara banyak orang sebagai sesuatu yang menggangu. Stress kerja, stress tidak punya duit, stress ngerjain tugas dan banyak lagi kata stress yang sering kita gunakan dalam beraktifitas. Pertanyaannya, apa sih arti dari stress itu? Seperti apa tipe-tipe stress? Dan pendekatan apa sih untuk mengatasinya? Saya akan menjelaskannya satu persatu.


I   Arti Penting Stress

Salah satu sumbangan pertama dalam penelitian tentang stress adalah deskripsi Cannon tentang respon Fight or Flight pada tahun 1932, yang mengatakan bahwa ketika organisme merasakan akan adanya suatu ancaman, maka secara cepat tubuh akan terangsang dan termotivasi melalui sistem saraf simpatetik dan endokrin yang akan merespon secara fisiologis organisme untuk menyerang atau melarikan diri. 

ψ Efek-efek stress menurut Hans Seyle
Menurut Hans Seyle, ketika organisme berhadapan dengan stressor, dia akan mendorong dirinya sendiri untuk melakukan tindakan. Hans seyle telah melakukan riset (1946,1976) terhadap dua respon fisiologis tubuh terhadap stress, yaitu :
·        Local Adaptation Stress ( LAS )
Tubuh menghasilkan banyak respon setempat terhadap stress yang berjangka pendek. Sebenarnya respon LAS ini banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari – hari seperti yang diuraikan dibawah ini :
                                    a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat.
b. Respon refleks nyeri
respon ini merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.

·        General Adaptation Syndrom (GAS)
GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin.

a. Fase Alarm ( Waspada)
Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun.

b. Fase Resistance (Melawan)
Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi gejala stress menurun àatau normal, tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.

c. Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian.


ψ     Faktor-faktor Individual dan Sosial yang Menjadi Penyebab Stress

Penyebab stress dapat berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan manusia tetapi perkembangan stress juga dapat terjadi di setiap saat sepanjang kehidupan kehidupan.

·        Faktor Individual
Kadang-kadang sumber stress itu ada di dalam diri seseorang. Salah satunya melalui kesakitan. Tingkat stress yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit dan umur individu. Stress juga akan muncul melalui penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang mengalami konflik.

·        Faktor Sosial
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres.Dukungan sosial mencakup:  Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi; dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa; dan dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu. 

 II.    Tipe-tipe Stres 
 
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu:

a)              Frustasi

Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu tujuan.Frustasi adaa yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan,bencana alam,kematian,pengangguran,perselingkuhan,dll)

b)             Konflik

Ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan,kebutuhan atau tujuan.Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian yaitu approach-approach conflict,approach-avoidant conflict,avoidant-avoidant conflict.

c)      Tekanan
Tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berasal dalam diri individu.Tekanan juga dapat berasal dari luar diri individu/

d)                Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan kekhawatiran,kegelisahan,ketegangan,dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.



III.  Pendengkatan Problem Solving Terhadap Stres

Masalah stress dapat diatasi dengan berbagai cara tergantung jenis stress yang dialami oleh kita. Misalnya dukungan sosial dapat membantu secara positif terhadap kesehatan. Cobb menekankan orientasi subyektif yang memperlihatkan bahwa dukungan sosial menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Selain lingkungan cara yang paling tepat dalam mengatasi stress adalah menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya.


 Sumber : 
Smet, Bart. 1994. Psikologi kesehatan. Jakarta: Gramedia


 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.


Pengikut

About Me

Foto Saya
diah ayu eka
Indonesia
saya adalah mahasiswi di universitas gunadarma yang bercita-cita pergi ke Jepang. motto hidupku adalah berbeda tidak selamanya bagus tetapi yang terbaik selalu berbeda. Yoroshiku...^o^
Lihat profil lengkapku