Teori Kepribadian Sehat
Masih membahas mengenai teori kepribadian sehat. Namun kali
ini saya akan menjelaskannya menurut teori dari ahli lain. Bukan karena teori
yang sebelumnya kurang tepat, tetapi karena banyaknya pertanyaan yang muncul
mengenai apa itu kepribadian sehat? Sehingga pertanyaan-pertanyaan ini telah
memunculkan bermacam-macam jawaban, dari yang terlalu sederhana dan dangkal
sampai jawaban yang memiliki nilai potensial, yang berfungsi membantu kita
dalam memahami diri kita dengan lebih baik. Maka dari itu, disini saya akan
mencoba menjelaskan teori kepribadian sehat dari beberapa Ahli Psikologi,
seperti:
Gordon
W. Allport (kepribadian yang matang)
Allport
dalam mendefinisikan kepribadian memiliki jalan yang berbeda terutama dengan
pandangannya Freud. Pendekatan Allport terhadap kepribadian lebih optimis
tentang kodrat manusia daripada Freud, ia memperlihatkan suatu keharusan yang
luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa
kanak-kanak. Pandangan pribadi dan professional dari Alport adalah positif, penuh
harapan dan menyanjung-nyanjung.
Allport
tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai
oleh kekuatan-kekuatan tak sadar- kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat
dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu
merupakan pengaruh yang penting pada orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi
individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar,
menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat
mengkontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Kepribadian yang matang tidak dikontrol
oleh trauma-trauma dan konflik-konfilk masa kanak-kanak.
KRITERIA KEPRIBADIAN YANG MATANG
Tujuh
kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang
sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri
Dalam
pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus
berarti sesuatu bagi orang itu. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan
berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat
secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan
kita, hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita
dalam politik dan agama.
2.
Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport
membedakan dua macam kehangatan alam hubungan dengan orang-orang lain;
kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.Orang yang sehat
secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua,
anak, partner, teman akrab. Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih
banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya. Apabila mereka memberi
cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban
yang bersifat timbal balik. Cinta dari orang–orang yang sehat adalah tanpa
syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Perasaan
terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi
dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat
memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan penderitaan,ketakutan-ketakutan,
dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
3.
Keamanan Emosional
Kepribadian-kepribadian
yang sehat mempu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk
kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekuarangan tanpa menyerah secara pasif pada
kelemahan-kelemahan tersebut. Orang sehat mampu hidup dengan ini dan segi-segi
lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri mereka atau dengan
masyarakat. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosiemosi
mereka, mereka bukan tawanan dari emosi-emosi mereka, dan mereka juga tidak
berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
4.
Persepsi Realistis
Orang-orang
yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Orang-orang yang sehat tidak
perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau
semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka
menerima realita sebagaimana adanya.
5.
Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport
menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di
dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan
keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan.
Kita juga harus menggunakan keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas,
antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya alam pekerjaan kita.Tidak
mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa
melakukan pekerjaan yang penting dan melakukan dengan dedikasi, komitmen, dan
keterampilan-keterampilan.
6.
Pemahaman Diri
Pengenalan
diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan antara gambaran
tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang
sesungguhnya. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang lain dalam
merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Allport juga mengemukakan bahwa
orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada
orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
7.
Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport
menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat
penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati
juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan.Suara hati yang
matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri
dan kepada orang-orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama dan
nilai-nilai etis.
Perkembangan
Kepribadian Carl Rogers
Tidak
seperti Allport, yang datanya semata-mata diperoleh dari studi tentang orang
dewasa yang matang dan sehat, Rogers justru bekerja dengan individu-individu
yang tergangu yang mencari bantuan untuk mengubah kepibadian mereka. Rogers mempertahankan
bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi
klien, pengalaman-pengalaman subjektifnya sendiri. Sama seperti dalam kehidupan
pribadinya, Rogers percaya akan pengalaman-pengalamannya sendiri, maka dalam
kehidupan profesionalnya, dia percaya akan pengalaman klien-kliennya.
Rogers
terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran
fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide-ide dan konsep
teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman pengalaman terapeutiknya. Ide pokok
dari teori – teori Rogers yaitu “
individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan
hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan
kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri”.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri.
Perkembangan
Kepribadian
Konsep diri (self concept) menurut
Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan
disimbolisasikan, dimana “aku“ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Jadi, self concept adalah
kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan
membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu
konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep
diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:
1.
Incongruence Incongruence adalah
ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual
disertai pertentangan dan kekacauan batin.
2.
Congruence
Congruence berarti situasi dimana pengalaman
diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral,
dan sejati.
Rogers mengemukakan lima sifat khas
dari seseorang yang berfungsi penuh:
1. Keterbukaan
pada pengalaman
Bahwa seseorang tidak
bersifat kaku dan defensif melainkan bersifat fleksibel, tidak hanya menerima
pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tapi juga dapat menggunakannya dalam
membuka kesempatan lahirnya persepsi dan ungkapan ungkapan baru.
2. Kehidupan
eksistensial
Orang yang tidak mudah berprasangka ataupun memanipulasi
pengalaman melainkan menyesuaikan diri karena kepribadiannya terus-menerus
terbuka kepada pengalaman baru.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan
pedoman yang sangat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan yang lebih dapat
diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.
4. Perasaan bebas
Semakin
seseorang sehat secara psikologis, semakin mengalami kebebasan untuk memilih
dan bertindak.
5. Kreativitas
Seorang yang kreatif bertindak dengan bebas dan menciptakan
hidup, ide dan rencana yang konstruktif, serta dapat mewujudkan kebutuhan dan
potensinya secara kreatif dan dengan cara yang memuaskan.
Hirearki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Umumnya
kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur
fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat
dan seks.Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan
dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan danorang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan
Keamanan (Safety)
Sesudah
kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan,
stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
Kebutuhan
Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)
Sesudah
kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau
menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan
kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau
D-Love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah
DLove; orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri,
seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian.
Kebutuhan
Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika
kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya
melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self
respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi,
kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang
lain (respect from other) : kebutuhan prestise, penghargaan dari orang
lain, status,ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima
dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik
dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
Kebutuhan
Dasar 5 : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya
sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu
mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi
diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self
fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai
puncak prestasi potensinya.Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri
ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan kebutuhan
yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
Erich Fromm ( ciri kepribadian
sehat )
Fromm melihat kepribadian hanya
sebagai suatu produk kebudayaan, karena dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus
didefenisikan menurut bagaimna baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu. Karena itu kesehatan psikologis tidak
begitu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan dengan usaha
masyarakat.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan
yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
·
Need
For Relatedness
Manusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan
alam dan ikatan satu sama lain menjadikan manusia menemukan keserasian baru
yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak
bisa diperoleh kembali. Sebagai akibatnya, manusia harus mencari ikatan-ikatan
baru dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm,
pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk
kesehatan psikologis.
·
Need
for Identity
Manusia
sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing –masing
individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya.
Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan
individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu
tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan
baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri.
·
Need
for Trancendence
Menjadi
pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya,
mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang
membuatnya meras tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan
ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai
alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi
pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan
sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
·
Need for Rootedness
Menurut
Fromm, cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan
dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
·
Frame of Orientation and
Devotion
Pencarian
perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang
menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah
pikiran, yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran
realistis dan objektif tentang dunia.
Sumber :
Schultz,Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta:Kanisius
0 komentar:
Posting Komentar