Tulisan II
Hubungan
Interpersonal
Pada
tulisan pertama telah saya singgung bahwa manusia butuh penyesuaian diri agar
dapat hidup berdampingan dengan orang lain. Di dalam berinteraksi dengan orang
lain untuk pertama kalinya, pertanyaan yang seringkali muncul adalah “apakah
mereka menyukai kita?” atau “apakah kita menyukai mereka?”. Setelah perjumpaan
awal, perhatian kita seringkali terfokus pada bagaimana memelihara hubungan
yang sudah terbentuk dan berusaha untuk memprioritaskan hubungan antar pribadi.
Dari
pada bertambah bingung, lebih baik saya jelaskan terlebih dahulu mengenai apa
itu hubungan interpersonal, setelah itu kalian sendiri yang menentukan tentang
seberapa penting hubungan ini bagi kalian, jadi langsung saja kita ke TKP
–PLAAK- hm..sorry…
Hubungan
interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonanya.
Intinya ketika kita berkomunikasi, kita
tidak hanya menentukan content
melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologis komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya dan
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, maka makin
efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
1. Model-model
hubungan interpersonal
a.
Model pertukaran sosial
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang, maksudnya
orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya. Thibault dan Kelley, mengasumsikan bahwa setiap individu secara
sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan
tersebut cukup memuaskan, ditinjau dari segi gajaran dan biaya. Ganjaran yang
dimaksud adalah setiap akibat positif yang diperoleh, seperti uang, penerimaan
sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegang. Sedangkan biaya adalah
adalah akibat negatif, seperti waktu, konflik, kecemasan dan kondisi-kondisi
yang dapat menimbulkan efek tidak meneyanangkan.
b.
Model peranan
Model
ini menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Dimana setiap
orang harus memerankan perannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh
masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik, apabila individu bertindak
sesuai dengan perannya.
c.
Model interaksional
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem
memiliki sifat-sifat struktural, integrative dan medan. Semua sistem terdiri
dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai
suatu kesatuan. Selanjutnya semua sistem mempunyai kecendrungan untuk
memelihara dan mempertahankan kesatuan.
2. Cara
memulai hubungan
- · Pembentukan kesan
Diawal
telah saya katakan bahwa pertanyaan tentang “apakah mereka menyukai kita?” atau
“apakah kita menyukai mereka?” merupakan penilaian untuk membentuk kesan
pertama dalam berhubungan dengan orang lain. Menurut Sears dkk, evaluasi
merupakan aspek pertama yang paling penting dan kuat dalam membentuk kesan
pertama. Kenapa ? karena secara formal dimensi evaluatif merupakan dimensi
terpenting diantara sejumlah dimensi dasar yang mengorganisasikan kesan
gabungan tentang orang lain.
- · Ketertarikan interpersonal
Ada
beberapa prinsip yang berusaha menjelaskan alasan mengapa akhirnya kita
memutuskan untuk berteman atau tidak berteman dengan orang lain, yaitu:
Y Pengutan
Kita
menyukai orang lain dengan cara member ganjaran sebagai penguatan dari tindakan
atau sikap kita. Salah satu tipe ganjaran yang penting adalah persetujuan sosial
dan banyak penelitian memperlihatkan bahwa kita cenderung menyukai orang lain
yang cenderung menilai kita secara positif.
Y Pertukaran
sosial
Pandangan
ini menyatakan bahwa rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian
kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang kepada kita.
Pandangan ini sesuai dengan model
pertukaran sosial yang telah saya uraikan diatas.
Y Asosiasi
Merupakan prinsip yang dipakai di dalam Classical Conditioning. Kita menjadi
suka kepada orang dengan mengasosiasikannya (menghubungkan) dengan pengalaman
baik atau bagus dan tidak suka kepada orang lain yang diasosiasikan dengan
pengalaman buruk atau jelek.
3. Intimasi
dan hubungan pribadi
Erikson mendeskripsikan intimasi sebagai
kemampuan untuk dekat dengan orang lain, seperti kekasih, teman atau anggota
masyarakat. Intimasi mengacu pada perasaan hangat, dekat dan terikat, baik
secara fisik maupun emosional yang dideskripsikan secara verbal maupun non
verbal. Menurut Prager (1989), intimasi berkaitan dengan wmpat elemen, yaitu:
Y Afeksi
Dengan ini, pasangan dapat merasakan bahwa
dirinya diperhatikan, disayang dan dibutuhkan. Bila masing-masing individu
dapat menjalankan hal tersebut, maka jalan intimasi akan meningkat.
Y Kepercayaan
Kepercayaan dapat membuat keutuhan hubungan
akan mudah terjaga sehingga meningkatkan jalan intimasi dalam hubungan
Y Rasa
kebersamaan
Dengan ini, tingkat keintiman hubungan akan
meningkat dari hari kehari.
Y Berbagai
waktu dan aktivitas
Dengan intensnya berbagai waktu dan aktivitas bersama,
maka lama-lama pasangan akan merasa lebih intim dalam menjalin hubungan.
4. Intimasi
dan pertumbuhan
Pada tahap remaja dewasa, dalam teori Erikson, individu
akan mengalami tahap Intimacy vs Isolation. Dimana intimasi akan tumbuh dengan
adanya cinta. Cinta ada ketika individu telah mengenal dirinya sendiri sebagai
suatu identitas. Namun kenyataannya, takut akan terikat dan komitmen menjadi
hal yang paling banyak dialami oleh orang pada tahap ini, sehingga menimbulkan
sikap tidak terlalu tergantung pada bentuk hubungan dekat apapun, khususnya
hubungan romantic, sehingga menimulkan perilaku isolasi.
Referensi :
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125712-158.2%20NUR%20t%20.pdf
psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubungan-interpersonal.pdf
Riyanti,B.P.Dwi,Hendro,Prabowo.Psikologi Umum 2.Jakarta: Universitas Gunadarma
Gambar :
https://www.google.com/search?hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1024&bih=428&q=interpersonal+relationship&oq=interpersonal+re&gs_l=img.1.0.0j0i24l9.6553.14808.0.17392.16.13.0.3.3.1.1778.5356.1j2j4j2j1j2j8-1.13.0...0.0...1ac.1.16.img.FI-xHZvheO0#facrc=_&imgrc=XV5bSjTvncquMM%3A%3Bdi_liMSd8W6nVM%3Bhttp%253A%252F%252Ftickledbylife.com%252Fsite%252Fwp-content%252Fuploads%252F2009%252F02%252Finterpersonal.gif%3Bhttp%253A%252F%252Ftickledbylife.com%252Findex.php%252F7-rules-to-become-a-master-of-interpersonal-relationships%252F%3B264%3B292
0 komentar:
Posting Komentar