Pada tulisan kali ini saya
akan membahas mengenai motivasi beserta teori-teori yang ada di dalam motivasi
itu sendiri. Sebelum menjelaskan mengenai definisi motivasi, sebelumnya akan
saya uraikan dahulu tentang apa itu motif?
Motif adalah keseluruhan yang
meliputi keinginan dasar sampai ke hal yang rumit yang mengarahkan atau
mendorong perilaku ketujuan. Perilaku yang ingin mencapai tujuan, cenderung
untuk menetap. Misalnya seorang pria baru saja membunuh dan polisi mengatakan
bahwa motif pembunuhan itu adalah balas dendam. Sedangkan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap ke arah tujuan
tertentu, barulah disebut dengan Motivasi.
Untuk dapat memahami konsep motivasi secara jelas, dapat dilihat dari
beberapa teori yang mewakili dibawah ini.
Atau bila diuraikan menjadi teori dorongan motivasi,
dimana perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong
dalam diri seseorang atau binatang. Secara umum teori ini menjelaskan ketika
suatu keadaan dorongan internal muncul, individu didorong untuk mengaturnya
dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan
yang mendorong. Pada manusia dapat mencapai tujuan yang mengurangi intensitas
keadaan yang mendorong apabila dapat menyenangkan dan memuaskan. Jadi motivasi
adalah:
·
Suatu keadaan yang mendorong
·
Perilaku yang mengarah ke tujuan yang
diilhami oleh keadaan terdorong
·
Pencapaian tujuan yang memadai
· Pengurangan keadaan terdorong dan kepuasan
subjektif dan kelegaan ketika tujuan sudah tercapai.
2. Teori harapan
Victor
Vroom (1964) mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan
infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut :
- · Setiap individu percaya bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah harapan hasil (outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut.
- · Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence) sebagai nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.
- · Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy) sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.
Motivasi
dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga prinsip ini. Orang akan termotivasi
bila ia percaya bahwa :
- · Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
- · Hasil tersebut punya nilai positif baginya
- · Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang. Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk mencurahkan usaha.
3. 3. Teori tujuan
Edwin
Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme
motivasional yakni :
- · tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
- · tujuan-tujuan mengatur upaya;
- · tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan
- · tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori
ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :
- § Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai
- § Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.
- § Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.
4. Teori
hirarki kebutuhan Maslow
menurut
ahli humanistik, Abraham Maslow, kebutuhan utama setiap individu dipenuhi dalam
urutan berikut :
Menurut hirarki ini, orang-orang termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan akan makanan terlebih dahulu serta kebutuhan akan rasa
aman sebelum mengembagkan kebutuhan akan cinta. Bila kita asumsikan kebutuhan
kita sebagai panggilan untuk bertindak, maka rasa lapar dan rasa aman yang ada
di bawah adalah teriakan yang kencang sedangkan kebutuhan akan aktualisasi diri
hanya berupa bisikan.
Lalu
hubungannya dengan manajemen adalah karena salah satu aspek penting dalam
perusahaan untuk meningkatkan atau menjaga etos kerja para karyawan agar tetap
gigih dan giat dalam bekerja guna meningkatkan atau menjaga produktifitas kerja
yaitu dengan memberikan motivasi (daya perangsang) bagi para karyawan supaya
kegairahan bekerja para karyawan tidak menurun. Kegairahan para pekerja
tersebut sangat dibutuhkan suatu perusahaan karena dengan semangat yang tinggi
para karyawan dapat bekerja dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki (tidak setengah-setengah) sehingga produktifitasnya
maksimal dan memungkinkan terwujutnya tujuan yang ingin dicapai.
Referensi :
Riyanti, Dwi, B.P, Hendro, Prabowo.
1998. Psikologi umum 2. Jakarta: Universitas
Gunadarma
King,L.A .2012. Psikologi umum : Sebuah Pandangan Apresiatif.
Jakarta: Salemba Humanika
web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_4k.docx
Gambar :
http://aliflife.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar